Jumat, 20 Februari 2015

Cara Budidaya Sawi Hijau

Sawi hijau mempunyai nama latin Brassica Juncea. Sawi merupakan sebuah tanaman yang memiliki daun banyak dan mempunyai cara budidaya yang mudah. Hal ini lah yang membuat banyak orang senang menanam sawi tersebut.

Tanaman ini termasuk jenis sayuran musiman. Banyak dibudidayakan karena mempunyai banyak manfaat bagi tubuh.Tanaman ini berbentuk bulat dan batangnya yang pendek. Tanaman ini tidak berbentuk sangat bulat, karena mempunyai bentuk yang sedikit lonjong.

Pada tanaman ini yang dapat dikonsumsi adalah bagian pada daunnya. Sawi hijau bisa dipanen saat tanaman tersebut menginjak umur satu bulan. Anda dapat melihatnya pada warna daun yang biasanya sudah hijau tua. Ketika tanaman ini sudah menginjak satu bulan, sawi hijau akan berbunga dan menghasilkan bibit yang berupa bakal biji.

Sawi hijau yang mempunyai teknik budidaya mudah ini dapat tumbuh subur apabila penanaman dilakukan di media tanaman yang gembur dan juga berpasir. Sayur sawi ini juga dapat tumbuh pada ketinggian kurang lebih 1000-1500 diatas permukaan laut. Untuk memanen sawi tersebut dapat dilakukan dengan cara, memotong pada bagian batangnya.

Pembibitan
Langkah selanjutnya adalah cara pembibitan sawi, setelah Anda siap dengan media tanam tersebut, Anda dapat menaburkan bibit dari sawi secara merata. Setelah Anda taburkan, Anda bisa menyiramnya dengan spryer.

Sawi sebelum ditanam, dibibiti terlebih dahulu. Ada 2 cara pembibitan tanaman caisin/sawi. Cara pertama, benih di semai di bedengan yang berukuran kecil 0.5 x 1 m² atau luas ukuran sesuai dengan kebutuhan bibit. Cara kedua, benih di semai di wadah plastic dengan luas ukuran wadah sesuai kebutuhan bibit (dapat dibeli ditoko) . Sebelum benih disemai, benih direndam dengan air selama ± 2 jam. Selama perendaman, benih yang mengapung dipisahkan dan dibuang. Benih yang tenggelam digunakan untuk disemai. Kemudian benih disebar secara merata diatas bedeng persemaian dengan tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang 1:1, (media tanam) setebal ± 7 cm. Benih yang telah disebar disiram sampai basah kemudian ditutup dengan daun pisang atau karung goni selama 2-3 hari. Sebaiknya bedeng persemaian diberi naungan. Bila bibit sudah berumur 2-3 minggu setelah disemai, bibit tersebut sudah siap untuk ditanam. 

Perlakuan yang sama pula dilakukan jika benih disemai di wadah plastik. Wadah tersebut diteduhkan di rumah persemaian sampai bibit berumur 2-3 minggu. Bibit tersebut sudah siap untuk ditanam.

Pengolahan tanah.
Lahan pekarangan dibersikan dari gulma. Kemudian tanahnya dicangkul sedalam 20 – 30 cm supaya gembur. Setelah itu, bedengan dibuat dengan ketinggian sekitar 20-30 cm, lebar sekitar 1 m, dan panjang tergantung ukuran/bentuk lahan. Jarak antar bedengan sekitar 40 cm atau disesuaikan dengan keadaan tanah. Setelah tanah diratakan, permukaan bedengan diberi pupuk kandang yang sudah matang, dengan dosis 100 kg/100 m². Semprot larutan pupuk cair Bioboost/EM4 (10 ml/1 liter air) pada permukaan bedengan, kemudian permukaan bedengan ditutup dengan tanah. Biarkan selama 3 hari dan bedengan siap untuk ditanami. 

Cara Menanam Sawi Hijau
Sebelum penanaman, bedeng-bedeng tersebut dibuat lubang tanam dengan jarak antar tanaman 15 cm dan jarak antar barisan 20 cm. Tiap lubang tanam diberi 1-2 anakan. Kemudian bedengan yang sudah ditanami disirami sampai basah. 

Penanaman sawi hampir sama dengan menanam sayuran yang lain. Berikut adalah tips bagaimana cara menanam tanaman sawi hijau tersebut. pertama-tama, Anda dapat menyiapkan bahan media tanam seperti tanah yang bercampur sekam dan pupuk kandang.

Perbandingan 2 :1 :1 dan sesuai media yang ada. Anda dapat mencampurkan media tersebut dan pindahkan dalam pot yang sudah Anda sediakan.

Perawatan

  • Penyiraman perlu dilakukan pagi dan sore hari bila tidak hujan. 
  • Pupuk susulan pertama setelah tanaman berumur 4 hst dengan cara semprot larutan pupuk cair Bioboost/EM4 (10 ml/1 liter air) pada tanaman. 
  • Pupuk susulan kedua dan ketiga setelah tanaman berumur 11 hst dan 17 hst. 
  • Cara memupuk dan dosis pupuk sama seperti pemupukan susulan pertama. 
  • Pupuk organic cair Landeto atau Hantu dapat juga diberikan pada tanaman sebagai pupuk tambahan dengan dosis 2 tutup botol/10 liter air. Larutan pupuk ini disemprot pada tanaman dengan waktu pemberian setelah tanaman berumur 7 hst, 14 hst, dan 21 hst. 
  • Penyiangan dapat dilakukan jika tumbuh gulma. 
  • Jika ada tanaman terserang hama dan penyakit, segera ditanggulangi secara mekanis (dicabut dan dibakar) atau disemprot dengan fungisida dan insektisida nabati.
Hal yang Harus Diperhatikan
Harus ada yang diperhatikan dalam cara tanam sayuran ini. Setelah tiga hari, tanaman tersebut akan menumbuhkan benih. Benih tersebut dapat Anda pindahkan setelah umur dua minggu atau tumbuh daun sekitar 4 helai. Anda bisa memindahkannya ke dalam lubang tanam. Untuk mencabut benih tersebut haruslah hati-hati.

Untuk pemupukan bisa dilakukan dengan mikro organisme lokal yang merupakan sebuah pupuk hasil buatan sendiri. Memupuk tanaman sawi dapat dilakukan dalam waktu 2 atau 3 hari sekali. Anda bisa melarutkan pupuk tersebut dengan air.

Panen
Sawi mulai dipanen setelah tanaman berumur 45-50 hari. Panen dilakukan dengan cara mencabut atau memotong pangkal batang. Bila panen terlambat dapat menyebabkan tanaman cepat berbunga. Caisin/sawi yang baru dipanen ditempatkan di tempat yang teduh, agar tidak cepat layu. Untuk mempertahankan kesegaran sayuran ini perlu diberi air dengan cara dipercik.


comments

Tidak ada komentar: