Minggu, 02 Februari 2014

Cara budidaya cabe merah

Cabai (Capsicum Annum var longum) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia, Karena buahnya selain dijadikan sayuran atau bumbu masak juga mempunyai kapasitas menaikkan pendapatan petani, sebagai bahan baku industri, memiliki peluang eksport, membuka kesempatan kerja serta sebagai sumber vitamin C. Luas tanaman dan produksi cabe di Irian Jaya pada tahun 1998 adalah 4.104 ha dengan produksi 8.565 ton/ ha.

SYARAT TUMBUH
1. Tanah
  • Tanah berstruktur remah/ gembur dan kaya akan bahan organik.
  • Derajat keasaman (PH) tanah antara 5,5 – 7,0
  • Tanah tidak becek/ ada genangan air
  • Lahan pertanaman terbuka atau tidak ada naungan.
2. Iklim
  • Curah hujan 1500-2500 mm pertahun dengan distribusi merata.
  • Suhu udara 16° – 32 ° C
  • Saat pembungaan sampai dengan saat pemasakan buah, keadaan sinar matahari cukup (10 – 12 jam).


TEKNIK BUDIDAYA
1. Persemaian
  • Kebutuhan benih setiap hektar pertanaman adalah 150 – 300 gram dengan daya tumbuh lebih dari 90 %.
  • Siapkan media semai dari tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 yang dibuat bedengan setinggi ± 20 cm, lebar ± 1 m dan panjang 3-5 m serta diberi naungan dari jerami atau alang-alang/ daun kelapa.
  • Sebar benih secara merata atau ditebar dalam garikan dengan jarak antar garitan 5 cm dan ditutup tanah tipis-tipis lalu disiram. Pertahankan kelembaban tanah tetap baik agar biji cepat tumbuh
  • Setelah bibit berumur 10 hari, maka dilakukan pengkokeran untuk memudahkan penanaman dan mencegah kematian pada waktu tanaman dipindahkan. Sebagai koker dapat digunakan daun pisang , daun kelapa atau kantong plastik. Bibit yang telah dikoker ditempatkan dibawah naungan persemaian.
  • Sekitar lima hari sebelum bibit dipindahkan naungan pada persemaian dibuka atau dikurangi supaya bibit terbiasa kena sinar matahari.
2. Pengolahan Tanah
  • Satu minggu sebelum tanam lahan sudah siap, meliputi mencangkul/ bajak dan pembuatan bedengan.
  • Ukuran bedengan tinggi ± 30 cm, lebar 1-1,5 m dan panjang sesuai kebutuhan petakan dengan j arak antar bedengan + 30 cm.
  • Berikan pupuk kandang dengan dosis 20-30 ton/ ha.
  • Bila dipergunakan mulsa dari plastik dapat dipasang setelah dilakukan pemupukan pupuk kandang den bile dipergunakan mulsa dari limbah tanaman seperti dang-slang den sisa-sisa tanaman dapat diberikan setelah penanaman bibit.
3. Penanaman
  • Bibit dapat dipindahkan pada umur 28-35 hari setelah semai dengan daun 5 – 7 helai.
  • Pilih bibit yang tinggi den besarnya seragam. Tanam bibit dengan posisi tegak dan tekan sedikit tanah disekeliling batang tanaman.
  • Siram tanaman secukupnya setelah tanam den penyiraman berikutnya dilakukan 2 hari sekali bila tidak ada hujan.
4. Pemupukan
  • Diberikan dengan dosis den aplikasi sebagai berikut:
  • Pupuk kandang 20 ton / ha.
  • Aplikasi seminggu sebelum tanam.
  • Urea 150 kg/ ha, umur 3,6,9 minggu setelah tanam dengan dosis 1/3 setiap aplikasi.
  • ZA 400 kg/ ha. Umur 3,6,9 minggu setelah tanam dengan dosis 1/3 setiap aplikasi.
  • TSP – 36 : 150 kg/ ha, aplikasi seminggu sebelum tanam.
  • KCL :100 kg/ ha, umur 3,6,9 minggu setelah tanam dengan dosis 1/3 setiap aplikasi.
  • Untuk lebih meningkatkan hasil dapat diberikan pupuk pelengkap cair Tress dengan dosis 500 1/ ha, pada umur 20 hari setelah tanam. Umur 30 hari setelah tanam 500 liter /ha. Umur 40 hari setelah tanam 500 liter /ha dan 50 hari setelah tanam 500 liter /ha.
5. Pemeliharaan
  • Lakukan penyulaman bile ads tanaman yang mati pads pagi/ sore hari.
  • Pemasangan ajir dapat dilakukan pada saat penanaman atau setelah tanaman setinggi 30 s/d 50 cm dan langsung diikat, panjang ajir + 1,5 m.
  • Siangi pertanaman sebelum dilakukan pemupukan bila terdapat gulma.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
  • Hama dan penyakit yang wereng menyerang tanaman cabe adalah hama kutu, daun persik, ulat, grayak, hama trips, penyakit busuk buah, bercak daun dan busuk batang.
  • Untuk Hama Kutu Daun Persik dapat dipakai Curacron , Tohuthion.
  • Hama ulat Grayak digunakan Methrin, Dimilin dan Atabron
  • Hama Trips digunakan Nogos, Nuracran, Malathion.
  • Penyakit Bercak Daun, Busuk Batang dan Busuk Buah digunakan Antracol,
  • Dithane, M-45, Cupapit, Dipolatan AF.
7. Panen
  • Panenlah cabe, bila cabe warna buahnya lebih dari 60 % (Warna buah masih belang hitam).
  • Pemanenan dapat dilakukan setiap 3-5 hari sekali secara terus menerus sampai tanaman tidak menghasilkan.
  • Sewaktu panen sertakan tangkai buahnya, lakukan secara selektif dan hati-hati agar bunga, buah agar batang tidak rontok/ rusak.

comments

Tidak ada komentar: