Senin, 24 Februari 2014

Cara Budidaya Jagung Yang Praktis

Jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang dapat di andalkan dan dikembangkan untuk menjadi komoditas unggulan pertanian kita. Untuk mendapatkan hasil yang tinggi serta berkualitas, maka penanganan budidaya tanaman jagung haruslah dilakukan secara tepat, cermat dan menyeluruh mulai dari pemilihan benih unggul, pengolahan lahan, perawatan tanaman hingga pengendalian hama penyakit dan penanganan pasca panennya.

PENANAMAN
  • Lakukan Pengolahan Tanah sebaik mungkin.
  • Persiapkan Perlengkapan tanam seperti Tugal (mata satu dan mata dua) (lihat gambar diatas) dan Tali yang telah di tandai jarak tanam 20 cm dengan simpul tali plastik.
  • Gunakan Jarak Tanam : 70 cm x 20 cm untuk 1 tanam perlubang (lihat gambar diatas).
  • Masukkan benih dalam lubang tugal dan tutup dengan tanah yang gembur.
  • Sebelum memasukkan benih kedalam lubang tanam, dianjurkan terlebih dahulu benih diberikan fungisida sistemik 

PEMUPUKAN

A. Pemupukan Bersamaan Tanam (Pupuk Dasar)
Pemupukan bersamaan tanam (Pupuk Dasar) dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tanaman terhadap serangan hama lalat bibitdan penyakit bulai.
  • Berikan Pupuk Dasar : NPK 15:15:15 = 200 - 300 Kg/Ha.Letakkan pupuk dengan jarak 5 cm disamping lubang benih (lihat gambar diatas).
  • Dosis pupuk yang diletakkan : 3 - 5 gram/lubang (lihat gambar diatas).
Catatan : Jika pemupukan bersamaan tanam (Pupuk Dasar) tidak dilakukan, pemupukan dapat di lakukan paling lama 10 HST dengan menggunakan pupuk UREA = 100 Kg/Ha dicampur NPK 15:15:15 = 200 Kg/Ha, dengan dosis perlubang tanam 3 - 5 gram.
Pemupukan bersamaan tanam dapat juga di lakukan dengan cara mencampur dari 3 jenis pupuk dengan rincian pupuk dan kebutuhan perhektarnya sebagai berikut :
  • UREA : 150 Kg/Ha, kebutuhan = 2 gram/lubang.
  • TSP46% : 150 Kg/Ha, kebutuhan = 2,5 gram/lubang.
  • KCL : 50 Kg/Ha, kebutuhan = 1,5 gram/lubang.
Total pemakaian pupuk dengan cara mencampur dari ketiga jenis pupuk diatas kebutuhan perhektarnya adalah 350 Kg/Ha dengan kebutuhan = 3 - 5 gram/lubang.

B. Pemupukan Susulan Pertama

TANAMAN UMUR 25 - 30 HARI
  • Lakukan pemupukan susulan pertama dengan : UREA = minimal 150 Kg/Ha.
  • Letakkan pupuk dengan jarak 10 cm disamping tanaman dan tutup dengan tanah.
  • Dosis pupuk yang diletakkan : 2,5 - 5 gram/lubang.
  • Lakukan penyiangan dan pembumbunan.
  • Berikan pengairan secukupnya.
  • Apabila timbul gejala hama/penyakit, semprotlah dengan menggunakan pestisida menurut anjuran.

C. Pemupukan Susulan Kedua

TANAMAN UMUR 40 - 45 HARI
  • Lakukan pemupukan susulan kedua dengan : UREA = 150 Kg/Ha + KCL = 50 Kg/Ha.
  • Letakkan pupuk dengan jarak 15 cm disamping tanaman dan tutup dengan tanah.
  • Dosis pupuk yang diletakkan : 2,5 - 5 gram/lubang tanaman.
  • Lakukan penyiangan dan pembumbunan hingga akar semu tertutup oleh tanah.
  • Berikan pengairan lebih banyak pada saat pembungaan dan pengisian biji.
  • Bebaskan tanaman dari gulma selama masa pertumbuhan sampai menjelang panen.
Pengendalian manual yang biasa dilakukan adalah :
  • Pengendalian gulma/rumput dilakukan pada saat tanaman jagung berumur 30 hari setelah tanam.
  • Pengendalian gulma sebaiknya dilakukan dengan cara herbisida. (NOXONE 297SL)
  • Aplikasi penyemprotan dilakukan pada sela-sela tanaman jagung dan dihindari terkena langsung dengan tanaman jagung (dianjurkan memberi sungkup pada nozzle).

    PENGAIRAN
  1. Pengairan merupakan faktor penting dalam budidaya tanaman jagung. Kekurangan air berpengaruh pada produktivitas tanaman. Kelebihan air (lahan tergenang dalam jangka waktu lama) juga menyebabkan tanaman jagung mati.
  2. Apabila lahan yang digunakan memiliki jaringan irigasi dan persediaan air yang cukup maka lakukan pengairan setiap 10 hari sekali dengan cara mengalirkan pada larikan dan secepatnya dibuang dan dipastikan tidak ada yang menggenang.
  3. Apabila lahan yang digunakan merupakan lahan tanpa irigasi atau lahan darat yang tidak mempunyai persediaan air (sungai, danau, rawa, dll) maka pengairan bisa dilakukan dengan sistem irigasi sumur atau disiram secara manual (pada dasarnya jagung tidak memerlukan banyak air).
  4. Buat sumur-sumur gali/bor di dekat lahan dan alirkan airnya dengan menggunakan pompa.
  5. 10 hari menjelang panen sebaiknya pengairan dihentikan agar proses pengeringan tongkol dapat dipercepat.

comments

Tidak ada komentar: