Insektisida organik adalah ramuan yang dibuat secara khusus dari bahan-bahan organik (alami) yang digunakan oleh para petani untuk membasmi serangga dan hama tanaman lain yang mengganggu tanaman, baik tanaman buah-buahan maupun sayur-sayuran. Insektisida organik ini dibuat dengan bahan-bahan yang tidak mengandung zat kimia, sehingga tidak memiliki efek samping terhadap tanaman, tanah, lingkungan, maupun manusia itu sendiri. Ini adalah teknologi baru di bidang pertanian sebagai pengganti insektisida buatan pabrik yang mengandung zat kimia. Insektisida organik ini, selain dapat membasmi serangga dan hama tanaman, juga dapat berfungsi sebagai pupuk organik.
Dalam membuat insektisida organik, kita membutuhkan beberapa peralatan, di antaranya blender atau mesin penghalus lainnya, saring atau kain kasa, ember, drum atau tong plastik, kayu untuk mengaduk, untuk menghindari bau menyengat dari proses pembuatan insektisida organik ini bisa juga kita gunakan masker untuk penutup hidung.
Bahan-bahan insektisida organik:
- Buah maja
- Mengkudu (pace)
- Umbi gadung
- Biji mahoni dan daunnya
- Akar serai (kamijoro/kamijara)
- Jahe
- Bawang putih
- Bawang merah
- Daun cocor bebek
- Daun dlingo
- Brotowali
- Daun mindi
- Daun tembakau
- Kulit pasak bumi
- Kapur
- Garam
Haluskan semua bahan, setelah halus, campurkan dengan air dan aduk hingga rata sampai menjadi seperti bubur. Tempatkan larutan tersebut ke dalam drum atau tong untuk proses pengendapan selama 3 hari. Setelah 3 hari, saring larutan tersebut untuk mendapatkan airnya. Cairan insektisida organik siap digunakan.
Cara pemakaiannya, larutkan satu tutup jerigen insektisida organik dengan 14 liter air. Jangan menggunakan air ledeng atau PDAM, karena dapat merusak kualitas insektisida organik tersebut. Semprotkan larutan tersebut ke tanaman yang terserang hama atau penyakit secara merata.
Tidak ada komentar: