Kamis, 03 November 2016

BUDIDAYA TANAMAN BUAH SIRSAK

http://tipspetani.blogspot.com/

Banyak sekali manfaat dari buah sirsak ini. Apabila buah sirsak sudah matang dari pohonnya langsung, maka dapat langsung dinikmati dengan cara dibelah atau dikupas bagian kulit luarnya. Daging buah sirsak berwarna putih susu dan banyak mengandung air dan gula buah (fruktosa) sekitar 34%. Daging buah sirsak lembek, dengan biji berada pada barisan daging buah. Biji buah sirsak berwarna hitam dengan panjang biji sekitar 1 - 1,5 cm. Buah sirsak ini banyak dimanfaatkan sebagai minuman penyegar dan dibuat jus buah. Rasanya sangat menggoda dan cocok dikonsumsi selepas beraktivitas, pulang kerja, pulang dari kampus, atau ketika istirahat santai di rumah.

Selain air dan fruktosa, dalam satu buah sirsak dengan berat 0,5 kg mengandung karbohidrat 500 mg, vitamin C sebanyak 120 mg, mineral 100 mg, protein 40 mg, lemak 0,3 mg, vitamin B kompleks 90 mg, vitamin A sebanyak 67 mg. Kebutuhan 120 mg vitamin C sangat penting dicukupi setiap harinya, dan otomatis sudah terdapat pada buah sirsak. Selain buahnya, daun sirsak oleh masyakarat Indonesia juga dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan herbal alami yang mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti diabetes, darah tinggi (hipertensi), anyang-anyangan (sering buang air kecil), darah rendah, stroke, batu ginjal, liver, melancarkan aliran darah, dan masih banyak lagi segudang manfaat dari pohon sirsak dalam memenuhi hajat orang banyak.

Sentra dan wilayah persebaran tanaman ini telah merata dan tumbuh bebas di Indonesia, seperti banyak ditemukan pada daerah hutan-hutan di Kalimantan, di Pulau Jawa, hutan sepanjang Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) mulai dari provinsi Lampung hingga ke bagian utara pulau Sumatera. Di beberapa daerah di Indonesia, tanaman sirsak ternyata banyak dibudidaya dengan alasan cara budidayanya sangat simpel dan menghasilkan keuntungan yang melimpah. Daerah Kalianda (Lampung Selatan), Gisting dan Gedong Tataan (Lampung) merupakan salah satu contoh sentra pertanian sirsak yang menonjol dan terbukti banyak orang yang sukses menekuni budidaya tanaman sirsak ini. Tak heran apabila dalam sekali produksi panen sirsak menghasilkan keuntungan melimpah, namun semua tergantung dari seberapa serius dalam proses penanaman dan perawatan hingga proses panen dan pasca panen yang dilakukan secara benar.

Syarat Tumbuh Tanaman Buah Sirsak

Tanaman sirsak dapat tumbuh secara baik di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi. Pada ketinggian lahan di atas 300 - 1.200 meter di bawah permukaan air laut (mdpl), tanaman ini justru akan menghasilkan buah lebat, dan ini sudah terbukti berdasarkan pengalaman penulis. Jenis tanaman sirsak juga tidak manja dan mudah sekali dibudidaya pada semua jenis lahan, baik itu di lahan perkebunan, daerah tanggul di pinggiran bantaran sungai, daerah pematang sawah, daerah hutan-hutan ringan, maupun sirsak dibudidaya di halaman rumah dan ladang.

Jenis tanah yang cocok bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman sirsak adalah jenis tanah merah, tanah andosol, aluvial, lempung berpasir, dan tanah liat cokelat dengan kandungan humus dan bertekstur tanah gembur. Tingkat keasaman tanah (pH tanah) sangat menentukan sekali proses pertumbuhan tanaman ini, yakni cocok ditanam pada pH kisaran 5 - 6,5. Sistem drainase dan ketercukupan air di bawah akar tanaman ini penting diperhatikan, meskipun tanaman ini tidak begitu sulit dalam memperoleh air yang sudah dicadangkan di dalam tumbuhan itu sendiri. Pada masa-masa musim kering (kemarau), tanaman ini praktis mampu bertahan hidup, meskipun para petani buah sirsak harus sesekali mengairi atau menyiram tanaman sirsak agar tidak mati.

Suhu udara yang paling cocok untuk pertumbuhan tanaman sirsak adalah kisaran 23 - 31 derajat celcius, dengan tingkat kelembaban udara 80%. Ketercukupan air hujan menjadi salah satu faktor penting dalam mempengaruhi produksi bunga sehingga tanaman akan menghasilkan buah yang banyak. Curah hujan pertahun yang diharapkan yaitu 800 mm/tahun. Sebaiknya penanaman pohon sirsak tidak dilakukan di dalam pot, melainkan ditanam di area terbuka atau perkebunan, dengan tingkat ketersediaan cahaya matahari penuh sepanjang hari.

Ciri-Ciri Tanaman Buah Sirsak
Tanaman sirsak merupakan tanaman dikotil, merupakan tumbuhan tingkat tinggi, akar tunjang, batang memiliki kambium sehingga mudah dikembangbiakan secara vegetatif yakni melalui cangkok batang, daun berwarna hijau, daun berbentuk bulat lonjong dengan bagian ujungnya lancip, daun menempel pada ranting-ranting kecil dan terkadang daunnya menempel pada ketiak batang, pertulangan daunnya menyirip tidak sejajar. Kulit buah sirsak yang masih mentah berwarna hijau tua dan nampak terlihat adanya pertumbuhan duri-duri pada permukaan kulit buahnya tersebut. Kulit buah sirsak yang telah matang (masak) berwarna kuning kehijauan, jika bagian kulit buah dipencet maka akan terasa empuk dan hal ini menandakan bahwa buah sirsak telah matang serta siap konsumsi. Buah sirsak saat berbuah lebat biasanya bergerombol di sepanjang ranting dan batang-batang pohonnya. Dalam satu pohon dewasa, biasanya terdapat 15 - 30-an buah sirsak. Daging buah sirsak berwarna putih, memiliki kandungan air cukup banyak, rasa buahnya manis, biji-biji banyak tersebar pada area daging buahnya. Bunga sirsak berwarna kuning - agak putih serta tergolong bunga majemuk.

Cara Penanaman dan Perawatan Tanaman Sirsak 

Penanaman tanaman buah sirsak baik di daerah perkebunan atau di halaman rumah pada dasarnya sama. Namun apakah penanaman hendak langsung ditanam di lahan terbuka atau melalui proses pembibitan terlebih dahulu dengan menggunakan polybag. Kebanyak petani lebih memililih penanaman sirsak didahului dengan proses perkecambahan biji. Cara penanaman sirsak meliputi tahap persiapan bibit, perkecambahan biji, pengolahan lahan tanam, penanaman sirsak, penyiraman, pemupukan (fertilizer), penyiangan rumput-rumput pengganggu (gulma), penggemburan lahan tanam, dan selanjutnya yakni kegiatan panen buah sirsak. Perawatan penanaman buah sirsak harus benar agar cepat berbuah lebat dan menguntungkan bagi petani itu sendiri.

1. Persiapan Bibit Sirsak Unggul

Bibit sirsak dapat diperoleh secara langsung dari pohon yang sudah tua kira-kira berusia 2 tahun atau bahkan lebih. Selanjutnya mengambil buah sirsak yang sudah masak, kemudian ambil beberapa biji sirsak yang sudah berwarna hitam legam. Biji yang sudah diambil kemudian dimasukan ke dalam air hangat lalu didiamkan selama 24 jam. Pilihlah biji yang tidak terapung di atas air rendaman. Biji-biji sirsak tersebut kemudian dijemur di bawah panas matahari selama 1 hari hingga kering. Jika biji sudah kering, maka segera proses penanaman sirsak dilakukan.

2. Proses Perkecambahan Biji Sirsak

Sebelum biji sirsak ditanam pada lahan terbuka, sebaiknya terlebih dahulu melakukan perkecambahan biji pada tanah humus di dalam wadah pot polybag. Caranya, masukan 2 butir biji sirsak pada tiap-tiap kantong polybag yang sudah berisi pupuk kandang/kompos/tanah humus bekas pembakaran daun-daun. Pastikan bahwa lubang tanam perkecambahan yakni 0,5 cm (khusus untuk perkecambahan biji). Setelah biji ditimbun ke dalam pupuk kandang, kemudian siram secara rutin tanah di dalam polybag (sehari 1 - 2 kali) dengan melihat kondisi kelembaban tanah. Pastikan juga bahwa tanah memiliki ketercukupan air supaya proses perkecambahan biji sirsak berlangsung maksimal. Biasanya biji sirsak segera berkecambah dan tumbuh dalam waktu 1 - 2 Minggu atau lebih tergantung dari kerutinan penyiraman dengan air. Apabila tanaman pada pot polybag tumbuh baik, selanjutnya yakni pengolahan lahan dan penanaman tanaman sirsak di lahan terbuka seperti kebun atau wilayah halaman rumah.

3. Pengolahan Lahan Tanam, Penanaman Sirsak, dan Pola Penyiraman

Pengolahan lahan tanam sirsak yakni berupa lahan terbuka baik di halaman rumah maupun di area perkebunan. Tanaman sirsak yang telah disiapkan pada point nomor 2 di atas, selanjutnya siap ditanam di lahan terbuka. Hal pertama yang perlu dipersiapkan yaitu membuat lubang tanam sirsak ukuran panjang x lebar x tinggi berturut-turut yakni 20 x 20 x 20 cm. Kemudian pada bagian dasar lubang tanam diberi pupuk kandang (disarankan pupuk kotoran ayam/sapi) yakni 1/3 dari tinggi lubang tanam (atau kira-kira 6,3 cm). Setelah itu siram pupuk kandang pada bagian dasar lubang dengan air secukupnya ( 1 - 2 gayung). Lalu ambil 1 tanaman sirsak pada pot polybag dengan cara dicabut perlahan hingga pada akar dan tanahnya, lalu masukan ke dalam lubang tanam, lalu tanaman tersebut timbun dengan tanah galian lubang, padatkan tanah setelah itu disiram secara rutin supaya tanaman sirsak cepat tumbuh dan berbuah lebat. Penyiraman tanaman sirsak ini dilakukan secara teratur sampai tanaman menginjak umur 2 bulan. INGAT: Jarak tanam ideal untuk budidaya sirsak agar cepat berbuah lebat dan menguntungkan yaitu 2 meter.

Supaya tanaman sirsak tidak diganggu oleh hewan ternak dan yang lainnya, maka di sekitar tempat tumbuh tanaman sirsak diberikan pembatas berbentuk bujur sangkar dari bilah-bilah bambu yang dianyam atau ditancapkan, kira-kira setinggi 1 meter.

4. Penyiangan Gulma dan Penggemburan Lahan

Penyiangan dilakukan dalam rangka memberantas gulma (rumput liar) di sekitar area tanaman sirsak, karena bagaimanapun juga apabila rumput liar banyak tumbuh di area pusat tanaman, maka dapat mengurangi ketercukupan unsur hara penting bagi tanaman sirsak. Caranya yakni dengan mencabut atau mengoret serta sekaligus melakukan penggemburan lahan. Penggemburan lahan tanam sirsak yakni dilakukan dengan cara mencangkul kecil-kecil secara berputar di sekitar pusat tanaman. Penggemburan lahan bertujuan agar mempercepat proses pembungaan, proses percepatan daun, pembuahan dan meningkatkan kadar oksigen di dalam tanah, serta memudahkan dalam penyerapan nutrisi oleh akar tanaman sirsak itu sendiri.

5. Pemupukan Tanaman Sirsak

Pohon sirsak selain harus disiram rutin dan tanahnya digemburkan, juga harus diberikan pupuk pada masa-masa tertentu. Pemberian pupuk organik amatlah penting dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman sirsak dan diberikan saat tanaman berumur 2 bulan pertama, serta pada saat umur 6 bulan. Pupuk organik diberikan sehari setelah penggemburan lahan. Cara pemberian pupuk organis yakni dengan cara ditaburkan pada pusat tanaman tumbuh (tepat di atas akar). Pemberian pupuk ini sangatlah penting dan dapat dilakukan tiap 4 bulan sekali sepanjang tahunnya. Selain pupuk organik, penggunaan pupuk nonorganik juga dapat dilakukan setelah tanaman menginjak usia 5 bulan pertama. Pemupukan organik dilakukan tiap 5 bulan sekali per tahunnya, yakni menggunakan pupuk jenis KCl, Urea, atau TSP (silakan dipilih salah satu saja). Pemupukan nonorganik dilakukan dengan cara membuat lubang larikan melingkar di sekitar pusat tanaman, kemudian lubang larikan diberi pupuk anorganik tersebut sekitar 1 gayung besar, lalu tutup kembali lubang larikan menggunakan tanah galian sebelumnya. Dalam 1 hektar lahan, biasanya dibutuhkan pupuk anorganik sekitar 500 kg hingga 1.000 kg, tergantung dengan jumlah dan banyaknya tanaman sirsak yang dibudidaya.

6. Kegiatan Panen dan Pemasaran Hasil Panen Buah Sirsak

Buah sirsak sudah siap dipanen apabila telah berumur di atas 2 - 3 tahun (tergantung menggunakan cara stek batang atau melalui biji secara generatif), sebab pada usia ini biasanya tanaman sudah mulai berbunga serta banyak buah yang diproduksi di batang tanamannya. Buah sirsak yang sudah matang jika dipencet buahnya nampak empuk, kulit buah menyerupai duri-duri berwarna kuning kehijauan. Pemanenan buah sirsak dipetik manual dengan tangan, buah yang sudah dipetik kemudian dimasukan ke dalam keranjang buah. Buah sirsak yang hendak dijual di pasaran, sebaiknya terlebih dahulu dicuci menggunakan air bersih, lalu dimasukan ke dalam lemari pendingin agar buah tetap segar. Buah sirsak dapat dijual dalam bentuk kiloan atau per buah saja. Konsumen biasanya memanfaatkan buah sirsak untuk berbagai kepentingan salah satunya yaitu sebagai buah pencuci mulut sebelum atau sesudah makan. Di pasaran dan minimarket (toko buah), buah ini dijual secara eceran dan dipaket-paket dalam keranjang buah. Misalnya, di pasar-pasar tradisional di wilayah Kota Bandar Lampung, buah sirsak dijual dengan harga per kilogramnya kisaran Rp. 12.000,00,- hingga Rp.20.000,00,-. Dan harga ini tentu saja tidak mutlak berlaku untuk daerah lain di Indonesia. Banyak sekali masyarakat dan industri minuman sari buah memanfaatkan buah sirsak sebagai salah satu bagian dari pemberi cita rasa pada minuman maupun makanan olahan.
comments

Tidak ada komentar: