Kamis, 03 November 2016

INFO TENTANG ANGGREK JENGGOT

http://tipspetani.blogspot.com/


Hutan hujan tropis Indonesia menyimpan sejuta varian flora dan fauna yang unik dan cantik. Varian­varian ini barangkali hanya ada di Indonesia dan tidak bisa ditemukan di belahan manapun di bumi. 

Salah satu flora hutan Indonesia yang sangat cantik dan mengagumkan adalah Anggrek hutan. Hutan­hutan hujan tropis yang lebat seperti di Kalimatan, Sumatera, dan Sulawesi memiliki banyak sekali varian Anggrek yang terlihat seperti putri cantik di tengah hutan lebat. Di hutan Sumatera Barat misalnya, terdapat Anggrek dengan bentuknya yang lucu. Anggrek ini memiliki bulu seperti jenggot yang tumbuh di wajah. Tak heran jika kemudian Anggrek ini dijuluki Anggrek jenggot. Warnanya bulunya yang putih pun semakin membuatnya tampak seperti jenggot. Anggrek dengan nama latin Corchdaceae bisa ditemukan di hutan Taman Nasional Pulau Siberut, Sumatera Barat. 

Penebangan hutan secara liar dan juga perburuan yang tidak bertanggung jawab membuat habitat Anggrek alam ini terancam punah. Anggrek jenggot memiliki aroma yang harum, yang bisa tercium kuat khususnya di malam hari. Hal ini dimaksudkan untuk menggoda serangga­serangga malam agar datang padanya dan membantu penyerbukan. Anggrek jenggot mampu berbunga tanpa henti sepanjang tahun, asalkan kondisi fisik dan lingkungannya mendukung. Kecantikan dan keunikan Anggrek ini membuat banyak kolektor memburunya, yang membuat habitatnya di hutan semakin berkurang. Berbeda lagi dengan hutan­hutan di Jawa, Sumatera, dan Bali. Hutan ­hutan di kawasan ini memiliki satu jenis Anggrek alam yang cantik, biasa disebut Eria Multiflora. Jenis Anggrek ini dikategorikan dalam bunga epifit yang memiliki ciri khas tumbuh bergerombol dan memiliki daun yang panjang dan selang­seling. Di kawasan hutan dengan ketinggian 1.000 meter dpl biasanya Anggrek alam ini ditemukan. 

Berdasarkan catatan yang dilakukan oleh ilmuwan Belanda, Anggrek ini memiliki spesies 250 jenis, meski hingga kini baru ada sekitar 100 jenis saja yang berhasil diidentifikasikan. beberapa hewan liar yang hidup di hutan, seperti Surili dan Lutung, biasa memakan Anggrek ini.

Anggrek ini punya labelum (lidah) yang sangat unik. Morfologi lidahnya mengalami evolusi sehingga bagian tepinya mengalami perforasi membentuk serabut yang cukup panjang. Anggrek ini memiliki habitat di dataran rendah hingga ketinggian 1100 m dpl. Bunganya yang berwarna hijau apel ini juga mengeluarkan aroma wangi semerbak yang sangat menyengat, terutama jika menjelang malam hari. Oleh karena itu, diperkirakan struktur fisik dan kimiawi bunga ini sangat khas untuk menarik perhatian serangga-serangga yang aktif dimalam hari agar dapat menyerbuki bunganya. Ukuran bunganya yang besar dan bentuk lidah yang khas menjadikan anggrek ini sangat istimewa sebagai induk untuk menghasilkan anggrek silangan dengan bentuk lidah atraktif. Tanaman ini dapat berbunga sepanjang tahun, tergantung pada kedewasaan bulb nya. Keunikan bunganya membuat anggrek species ini menjadi “koleksi” wajib bagi para kolektor.http://tipspetani.blogspot.com/
comments

Tidak ada komentar: