Pohon Jengkol atau Jering merupakan tanaman yang menghasilkan buah yang memiliki bau khas, tanaman ini merupakan tanaman jenis polong-polongan dengan bentuk biji yang pipih. Buah jengkol banyak dimanfaatkan sebagai bahan masakan seperti semur atau sambal goreng, dan juga dimanfaatkan sebagai bahan pembuat kerupuk. Buah jengkol juga dpercaya dapat menjaga kesehatan jantung dan mencegah diabetes.
Untuk membudidayakan tanaman jengkol dapat dilakukan dengan langkah yang hampir sama dengan cara menanam pohon petai, berikut beberapa langkah cara menanam jengko yang benar.
Menyiapkan Bibit Jengkol
Untuk menanam jengkol dapat dilakukan dengan menggunakan biji (generatif) dan juga dapat dilakukan dengan okulasi (vegetatif). Jika anda menginginkan pohon jengkol yang cepat berbuah, maka pembibitan sebaiknya dilakukan dengan cara okulasi.
Untuk membuat bibit petai dengan cara okulasi, dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti menanam pohon buah srikaya dan cara menanam pohon nangka. Okulasi dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut:
- Menyiapkan batang bawah dari hasil semaian biji, atau dari biji jengkol yang tumbuh liar.
- Masukkan bibit semaian biji jengkol ke dalam polybag besar.
- Carilah tunas dari salah satu pohon jengkol yang sudah berbuah.
- Sayat kulit batang pohon jengkol hasil semaian dengan ukuran tertentu.
- Sayat juga kulit tunas dari pohon yang sudah berbuah dengan ukuran sama.
- Tempelkan sayatan tunas dari pohon yang sudah berbuah ke pohon jengkol hasil semaian yang digunakan sebagai pohon bawah.
- Ikatlah dengan menggunakan tali agar kedua sayatan dapat menyatu.
Selain dengan metode okulasi, cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan cara sambung pucuk. Namun, jika anda tidak ingin repot maka bibit pohon jengkol dapat diperoleh di penjual bibit tanaman di sekitar tempat tinggal anda.
Membuat Lubang Tanam
Untuk menanam pohon jengkol atau jering, maka perlu dibuatkan lubang tanam terlebih dahulu sembari menunggu bibit siap ditanam. Buatlah lubang tanam dengan ukuran 40cm x 40cm dengan kedalaman 40cm. Isi lubang tanam dengan menggunakan pupuk kandang sampai 2/3 bagian terisi. Biarkan lubang tanam selama 1 bulan agar pupuk kandang benar-benar meresap dan menambah unsur hara dalam tanah. Jika anda ingin menanam jengkol dalam jumlah yang banyak, maka buatlah lubang dengan ukuran yang sama pada jarak 5-6 meter dari lubang sebelumnya.
Menanam Bibit Jengkol
Setelah bibit jengkol atau jering sudah menghasilkan tunas dan sudah mulai tumbuh dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah memindahkan bibit ke lahan tanam permanen yang telah disiapkan. Buka polybag semaian dengan cara merobek secara perlahan, kemudian masukkan bibit ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan.
Tutup kembali lubang dengan menggunakan sisa tanah, kemudian padatkan. Lakukan hal yang sama sampai semua lubang tertanami. Lakukan penyiraman sesaat setelah penanaman selesai dilakukan, namun jika musim penghujan anda tidak perlu melakukan penyiraman. Oleh karena itu, sebaiknya penanaman dilakukan pada awal musim penghujan.
Merawat Pohon Jengkol
Pohon jengkol atau jering merupakan tanaman yang tidak memerlukan perawatan khusus, perawatan yang harus anda lakukan hanyalah memastikan rumput atau gulma tidak tumbuh dan menutupi tanaman sehingga menghambat pertumbuhan. Jika anda ingin melakukan pemupukan ulang, maka lakukan pada umur tanaman sekitar 6 bulan setelah penanaman.
Itulah beberapa langkah cara menanam jengkol atau jering dengan biji dan okulasi sehingga menghasilkan pohon jengkol atau jering yang cepat berbuah. Tanaman jengkol atau jering hasil okulasi akan berbuah pada umur sekitar 5 tahun dari penanaman, namun jika anda beruntung maka pohon jengkol atau jering hasil okulasi akan berbuah pada umur 4 tahun.
Tidak ada komentar: